Thursday, February 23, 2012

Persalinan pada Wanita dengan Post Miomektomi




Mioma uteri merupakan neoplasma jinak otot polos yang berasal dari miometrium. Insidensi mioma uteri pada umumnya 20-25%, tetapi telah terbukti mencapai angka 70-80% pada studi yang menggunakan teknik histologis dan sonografis. Mioma uteri mengandung kumpulan sel-sel otot polos yang memanjang dalam anyaman yang melingkar dan saling tegak lurus satu sama lain. Mioma uteri merupakan tumor yang sensitif terhadap hormon esterogen dan progesteron yang pertumbuhannya terjadi saat usia produktif dan mengalami regresi ukuran serta insidensi saat masa menopause. Berdasarkan lokasinya mioma uteri dibagi menjadi tiga, yaitu: (1) mioma subserosa yang berasal dari miosit yang berdekatan dengan lapisan serosa uterus, mioma jenis itu tumbuh ke arah luar dan apabila bertangkai maka dinamakan mioma pedunkulata; (2) mioma intramural yang pertumbuhannya berpusat di dalam dinding rahim; (3) mioma submukosa yang terdapat pada endometrium dan tumbuh ke arah rongga uterus. Penatalaksanaannya adalah berupa observasi, terapi medikamentosa, dan pembedahan. Manajemen pembedahan dari mioma uteri dapat berupa histerektomi, miomektomi, serta miolisis.


Laparoskopi
Laparotomi
Risiko transfusi
+
++
Lamanya perawatan
+
++
Kejadian infeksi (demam)
+
++
Pembentukan adhesi
+
++
Rekurensi mioma
++
+
(Gynecology William)

Tuesday, February 14, 2012

Gado-Gado

Sore hari, 16.00, hujan 
Mau nulis pake Bahasa, tapi capek untuk mikir ekstra dua kali lipat. Yep, nulis dalam Bahasa Indonesia itu jauh lebih susah dibandingkan dengan menulis dengan bahasa asing :)

Hidup saya masih sama, masih duduk manis dalam rasionalisasi. Berkehidupan dalam rasionalitas itu gampang. Hidup dalam hati itu juga gampang. Yang susah itu : hidup dalam rasionalitas tapi masih punya hati. Dalam kata lain, bertahan supaya ngga jadi robot tapi ngga jadi balon sabun juga (yang dipegang gampang pecah itu lho).