Tuesday, March 27, 2012

Answerless Question

The question that i have never found the answer: Which part of life that should i not be grateful?

Monday, March 19, 2012

this supernormal journey - (Part 3) Eat that map so that you can't even get lost!

Hari 7-20
Dobrou noc,

Spring has come! \(^__^)/ 

Update ketiga ini lumayan lama ya. Yep, karena kemarin abis ada masalah maka ini baru sempet mengetik lagi. Pada weekend kedua selama periode exchange ini, saya pergi ke Budapest untuk bertemu dengan teman-teman exchange lainnya. Saya menginap di Budapest selama semalam. Yep, bukan waktu yang cukup untuk jalan-jalan tapi lumayan cukup untuk melepas kangen ngomong sama orang Indonesia. Sabtu pagi kami mengunjungi kastil, hero square, dan beberapa tempat lain. Di siang hari, kami menuju ke Buda castle. Selama perjalanan tersebut, saya selalu berada di tengah rombongan. Maksudnya tidak berjalan di paling belakang. Sampai di Buda castle, saya buka backpack saya untuk mengecek dompet but damn it’s gone. Dompetnya hilang tanpa ada perubahan susunan barang lain di dalam tas. Dompet itu saya letakkan di dalam tas kecil yang diletakan deep down inside the backpack. Di atas tas kecil tersebut masih ada banyak barang-barang seperti ear muffler, gloves, shawl. Entahlah bagaimana cara mengambilnya, but it’s gone without changing any stuffs’ positions (>__<). Aku kehilangan paspor beserta visa schengen, sejumlah uang, kartu kredit, tiket metro, dan beberapa dokumen lainnya seperti ktp, sim a, sim c, dan atm. Setelah sadar dompetnya dicopet orang, saya lapor ke tourist police di Budapest. Di situ saya diberikan surat keterangan dalam bahasa… errr.. Hungaria. Minta yang English version pun ga bisa, mereka ga punya. How come? Namanya tourist police tapi ga punya surat keterangan dalam bahasa Inggris. Gila. Yasudalah saya bawa surat itu ke Praha, sebagai pengganti paspor sementara. Beruntungnya, ga ada pemeriksaan paspor antara Budapest-Bratislava-Praha.
 

Hari senin berikutnya, saya pergi ke KBRI Praha untuk melapor. Untungnya, di hari ketiga kedatangan saya di Praha saya sudah lapor diri, jadi urusannya ga terlalu sulit. Setelah formulir permohonan paspor diisi, seseorang karyawan di KBRI Praha (Mrs. Suzanna) menghubungin kantor foreign police untuk menanyakan nasib saya. Mrs Suzanna bilang kalo saya akan mendapatkan visa schengen lagi. Jadi hari selasa saya harus ke sworn translator untuk mentranslate dari bahasa hungaria ke bahasa ceko (akhirnya untuk pertama kalinya menggunakan jasa sworn translator -_____- ). Hari selasa, setelah balik dari RS saya langsung mencari alamat translator yang diberikan oleh Mrs. Suzanna. Modal peta sama nekat doang sih. Setelah jalan kaki selama satu jam alias kesasar akhirnya ketemu juga. Namanya Mr Norris. Pas pertama ketemu, ingin sekali bilang “Mr Norris, why don’t you put writing like “SWORN TRANSLATOR COMPANY” in your front door??!”. Padahal itu jalanan dah kelewat tapi karena ga ada tulisannya ya bablas. Selama kesasar itu, saya sempat bertanya sama beberapa orang termasuk polisi. Dan kebanyakan ga bisa bahasa inggris. Sampe tempat translator rasanya seneng banget, tapi ternyata Mr Norris ngomong “kamu cuman punya satu lembar pernyataan polisi hungaria? Kamu harus punya dua lembar. Jadi sekarang kamu pergi ke notaris ya untuk legalisasi kopiannya. Tempatnya di daerah Florenc, deket stasiun metro”. Eff! *jawdropped* dengan langkah gontai sambil berusaha menerima kenyataan bahwa harus nyari kantor notaris di kota yang ga berbahasa inggris ini. Yasudah akhirnya tibalah di stasiun metro Florenc dan akhirnya ketemu setelah lagi-lagi 45 menit jalan kaki, berputar-putar, masuk-keluar pintu, dan berbahasa tubuh. Setelah punya dua lembar kopian dari notaris, balik lagi deh ke Mr Norris. Ternyata Mr Norris sudah pulang kantor, tapi kami papasan di jalan dan… “mister norrriiiiiiiiiiiiisssssss!!”. Akhirnya berkas pun diterima.

this supernormal journey - From Praha to Budapest


Aku selalu ingin mengenalkan logika pada perasaan

Tapi, saling bertatap pun mereka enggan

Entah mengapa keangkuhannya mengalahkan air terhadap minyak

Yang bahkan bisa diakrabkan oleh buih sabun

Logika, satu-satunya hal sombong yang bisa mengangkatku dari jurang segala jurang

Perasaan, hal menyenangkan yang sudah kuletakkan sejak lama

Sudah pergi bersama kereta yang akan berakhir entah di stasiun mana

Terakhir kali kulihat kereta itu pergi ke utara

Dan logika mengangkat tanganku dan melambaikannya

Melambaikan kepadanya, bukan perasaan yang paling indah, namun hidup

Praha -  Budapest, 9 Maret 2012

Sin
(oke, sulit memang menulis dalam Bahasa. Cari analogi pun sulit. Salah sedikit bahkan di satu posting, bisa bikin satu blog jadi norak. Mungkin tulisan ini salah satunya. Ah tapi sudahlah, just let me write anything :P)

Thursday, March 8, 2012

this supernormal journey - Kangen Bahasa Indonesia

Tinggal di lingkungan baru dengan bahasa berbeda menyebabkan rasa kangen ngomong Bahasa Indonesia. Bahkan di sini orang ga berbicara dalam Bahasa Inggris, jadi untuk ngomong sama mereka, kita butuh bahasa tubuh :p. Masih untung di sini berdua sama seorang teman, Anggra, jadi selepas dari rumah sakit masih bisa ngobrol dalan Bahasa. Senangnya, hari ini kami akan berangkat ke Budapest untuk bertemu anak-anak exchange lainnya (Dayu, Madean, Nurul, Tiur, Monika, Mba ayu, Mas Reza). Pasti kami ga bisa berhenti ngomong sepanjang waktu. Hahaha.

Ga cuma itu, jarang ngomong Bahasa Indonesia juga membuat waktu mikir jadi banyak. Salah satu yang sempet lewat di kepala adalah tentang time wrapping machine itu. Meskipun hanya mengeluarkannya sebentar, time wrapping machine punya efek kaya endorfin long acting lho *mintaditoyor. Hmm.. tapi kamu benar, aku memang harus menyimpannya dalam lemari supaya ga tergoda untuk menggunakannya lagi.

Life is always about choices and i choosed to put it back to the chest. I locked the chest and put the key in a train that i don't even know where it went. And here i go (again), i am trapped in the circle of true-to-life-cycle. 


Sincerely,

Sin

this supernormal journey - Part 2 \m/

Day 3-6

Selamat pagi Indonesia J,

(di sini tepat jam 12 malam)

Permisi. Mengganggu lagi nih ya, haha. Hari jumat yang lalu merupakan hari ke dua saya di rumah sakit, fakultni nemocnice vinohrady. Pagi hari diawali dengan sprint ngejar-ngejar bis. Soalnya kalo ketinggalan, harus nunggu 10 menit lagi. Ya, waktu 10 menit disini ada harganya, ga kaya di Jakarta. Bahkan ada yang namanya janjian jam 07.55 J. Sesuai dengan ekspektasi, kayanya betis bakal bekonde disini. Harusnya pagi itu saya ikut morning report, tapi celingak-celinguk ga tau ruangannya akhirnya skip deh. Terus ketemu lagi sama Prof. Kalvach, hari itu saya bawakan Prof Kalvach beberapa suvenir dari Indonesia, semacam batik-batikan. Dia sungguh excited sekali sama Indonesia, entah kenapa. Pagi itu beliau mengajak saya belajar di komputer di ruangannya. Di situ ada banyak file-file rekam medis pasien, semuanya tersambung online termasuk dengan imaging diagnosticnya. Kalo dibandingkan dengan sistem di Indonesia yang imaging diagnosticnya musti diprin di film itu keliatannya jadi kuno banget -_-. Jadi di sini semua data pasien ada di komputer yang online, termasuk hasil pemeriksaan penunjang dan raber segala raber. Katanya, ngeprin di film itu dilakukan terakhir 4 tahun yang lalu. Hahaha.

Pagi itu Prof Kalvach baik banget, dia buka sebuah file CT dan MRI dari pasien dengan spondilodiscitis. Beliau ngajarin gimana cara bacanya bahkan sampai bawa-bawa penampang vertebra dan beberapa text book. Kadang beliau menggambar supaya saya ga susah-susah ngebayangin. Ga pernah terbayang dalam hidup, bakal dapet kuliah neuroanatomi berikut cara membaca CT dan MRI oleh seorang professor dari belahan bumi bagian mana tau selama 3,5 jam (*____*) dan privat. Setelah itu, saya diajak ke ruang morning report. Jadi si prof Kalvach mau nunjukin presentasinya dia tentang imaging diagnostic. Lagi-lagi saya kesenengan dan norak :P beliau mengajarkan tentang angiografi, gimana cara bacanya, kontrasnya apa, lewat mana. Contoh kasusnya hari itu adalah oklusi a. carotis interna dan subclavia steal syndrome (Ya allah untung udah denger pas di kampung halaman Indonesia jadi noraknya ya ga maksimal-maksimal amat gitu hahaha). Diajarin juga tentang interterritorial infarction. Dan yang paling *jaw dropped* adalah pas dikasih liat tentang tractography *noraklagi*. Aduh pokoknya asik banget deh, bahkan dikasih poster bergambar otak dan neurovaskularisasinya. Bahkan beliau juga meminjamkan buku untuk dibaca pas weekend kemaren. Terus setelah urusan RS beres, kami pergi ke kedubes RI di Praha buat ketemu seseorang bernama Bu Tuti. Ternyata di sana paspor kita dicap tulisan lapor diri. Udah gitu aja perkara kedubes.

this supernormal journey - Part 1 :D

Day 1-2

sebenernya ini semua copy-paste dari email yang dikirim ke keluarga dan beberapa teman plus diedit dikit-dikit. hehe :D

Dobry den* buat Mama Papa,
Ahoj!* buat mas-mas, mbak-mbak, dan teman-teman yang lainnya,

* dobry den/ ahoj : cara orang czech menyapa satu sama lain

Terimakasih atas segala bantuannya dalam keberangkatan exchange-ku ke Praha. Well, akhirnya merasakan juga jadi incoming student setelah hampir 5 tahun menjamu incoming student (-___-). Aku mencapai Praha kemarin (29 Februari 2012) sore tepatnya pukul 13.50 waktu setempat di Ruzyne Airport sekitar 30 menit dari pusat kota. Di sini, aku dan anggra (exchange mate-ku) ditempatkan di sebuah dormitory di pinggir kota. Lamanya perjalanan dari dormitory ke rumah sakit (Fakultni Nemocnice Kralovske Vinohrady) tepat 23 menit. I am so wondering that they can predict the time exactly, even for every single minute J. Oya, perjalanan dari airport ke dormitory itu penuh perjuangan gara-gara bawa koper segede lemari baju padahal dijemputnya naik angkot hahaha. Berbeda kalo jemput incoming student di solo, biasanya kami bawa kendaraan sendiri atau apes-apes kami jemput naik taksi pake uang kas scope. Tapi transportasi di Praha bener-bener walk excellently, aksesnya gampang banget bahkan ketika kami membawa koper segede lemari baju. Dorm kami cukup bagus, ada dua single bed, room heater (tempat kami jemur cucian, garing lho dijemur disini :p), water heater di kamar mandi (minum dari air kran, makan super bubur juga ambil air panas yang dikamar mandi), ada kompor elektronik (sampe saat ini kami masih cari pinjeman panci/stove buat masak nasi), dan ada kulkas.

Sekarang bicara tentang suhu, suhu di sini dingin sih tapi ya ngga dingin-dingin banget. Hmm percayalah ternyata masih lebih dingin di puncak gunung Lawu atau di puncak gunung Merbabu :p



this supernormal journey - Preface :)


Pertama-tama, terimakasih Mama dan Papa atas perjalanan yang tidak murah secara materi dan tenaga ini. Perjalanan ini tidak akan sia-sia jadi perjalanan biasa. Beberapa bulan yang lalu, oleh karena terjadinya beberapa kejadian yang sungguh tak terduga, membuatku memikirkan bagaimana caranya membiayai kehidupan saat itu serta perjalanan ini. Semua hal dikerjakan mulai translating, transcripting, ngobyek sana-sini, apply bantuan keberangkatan ke Diknas. Mendekati keberangkatan ternyata bantuan Diknas failed, uang hasil translating dan transcripting ga kekumpul karena ada beberapa kebutuhan yang lebih penting pada saat itu seperti belanja keperluan sehari-hari, beli bensin, dan benerin mobil (ini hal paling nyesek, ya allah benerin AC dan beli accu di saat yang bersamaan itu sesuatu bener ya -___-). Yang paling menyedihkan dari saat itu adalah aku ga sempet rajin belajar gara-gara kebanyakan sampingan, no wonder kalo akhirnya crash :'( yah begitulah hidup, kadang skala prioritas harus diputar dan diputar lagi. Tapi ga nyesel kok, trip ini harganya sungguh 'mahal'. Tanpa ada semua fluktuasi itu, sepertinya ga akan jadi semenarik ini. Atas semua ini, jangan pernah pesimis untuk hari esok :)

Ternyata semua ada jalannya bagi yang bermimpi, kata Mama ketika kita mengikhlaskan sesuatu, Tuhan akan ganti berkali-kali lipatnya. Ternyata benar, Tuhan menggantinya berkali lipat. Terimakasih untuk itu :) 

Mendekati hari H, urusan visa sangat dimudahkan, urusan pertiketan dan teman-temannya juga dimudahkan.

Terimakasih juga untuk semua kakak-kakak, om, tante, dan teman-teman atas segala bantuannya. Juga untuk jaket, shawl, dan glovesnya. I am warmed by them :)

Here I am.... and the journey is just started


Salam hangat dari Praha,

Sin