Wednesday, August 22, 2012

Rumah Duka



Kami termasuk golongan kaum yang bekerja di rumah duka.
Tempat dimana sebagian besar manusia di dalamnya berada dalam rasa sakit, rasa sesak, rasa yang nestapa.
Tempat dimana sebagian sedang penat mencari uang mana yang masih bisa dibayarkan.
Sejak kecil, saya bercita untuk bekerja dalam jas putih dan dengan stetoskop
Tapi di usia saya yang lebih dari dua dekade,
saya baru saja sadar bahwa saya akan bekerja di dalam rumah duka.
Rumah duka yang membuat orang di dalamnya menjadi apatis.
Rumah dimana sebagian hati kami sebagai manusia disandera.
Rumah dimana kami tidak menjatuhkan air mata ketika ada yang pergi.
Rumah dimana saya pernah sangat ingin menghajar beberapa bajingan.
Bajingan yang berhak melakukan sesuatu, tapi tidak melakukannya.
Rumah dimana kami pernah bersandar di sebuah ruang sambil terus berkata "ah.. seandainya.."
Rumah dimana kami berbicara pada dini hari itu
Rumah dimana kami sepakat untuk menjadi manusia yang lebih baik.
Menjadi manusia baik di tempat kami masing-masing kelak.
Setidaknya ada rasa sakit yang hilang untuk mewarnai rumah duka ini.
Setidaknya ada tangisan neonatus lahir untuk menjadi suka di dalam rumah duka.

-S


Monday, August 6, 2012

one year later

Dear future me,



Where will you be one year from now?
Will you be home?
Will you be far away?
Will you be swinging your step like nowadays?
Will you be dancing under the rain? or will you start to use your umbrella?
Will you keep laughing all day long like today?
Will you see your favorite singer's show?
Will you still hate the tears?
Will you be willing your burden to be shared?
Will you still be acting like a coward?
Will you still do scrapbooking anything?
Will you still keep alive?

I'm longing for you, future me. I'll be keeping you.

Sincerely,

Me