Saturday, September 4, 2010

They were born for any reason too

Dua hari yang lalu, 3 September 2010, gw berbuka puasa di sebuah panti asuhan di Solo. Kira-kira ada 30 orang anak yatim piatu di sana. Mukanya bahagia, hampir tiap saat mereka ketawa, seperti ga kurang satu apapun. Berada ditengah-tengah mereka membuat gw merasa semakin beruntung atas berkat keluarga.

Mereka lebih berani daripada anak yang dibesarkan di rumah sendiri. Mungkin karena sering berhadapan sama orang-orang baru hampir setiap hari. Habis selesai makan, gw ngobrol-ngobrol sama mereka dan ternyata mereka lucu-lucu loh. Kalau setiap ditanya, jawabannya polos sambil haha-hihi (chuckle). Karena liat gw bawa kamera kemaren, mereka bilang "mbak mbak, mau difoto dong". Terus abis gw foto, mereka bilang "mbak mbak liat dong" sambil narik kameranya -__-". dasar anak-anak akan tetap bertingkah seperti anak-anak. ahhaha apasih gw. Dua bocah di bawah ini bernama Riza (kanan) dan Rahma (kiri). Ini beberapa cuplikan obrolan kami:

T: eh eh puasanya udah bolong berapa dek?
J: belom bolong dong :p
T: waaah hebaat (terus terang gw ngomongnya agak lebai hahahaa). terus kalo sahur pake apa?
J: pake nasi sama telor mbak, kalo buka seadanya deh.
T: seneng ga mau lebaran?
J: seneng dong haha hihi

kira-kira obrolannya seperti itu, terlalu banyak kalau mau ditulis semuanya.


Oya, kemarin pas kami berbuka di sana, ada beberapa incoming students yang ikut serta. Namanya Anika dan Bettina, mereka exchangee dari Jerman.
Anak-anak itu sepertinya super excited ngeliat itu para bule hehe. Mereka nontonin si Anika dan Bettina bagaikan nonton telenovela, dan si Anika dan Bettina agak-agak salting gimanaa~ gitu. Sambil ketawa-ketawa gw bilang ke itu the bules "hahaha they are staring at you both guys, like watching television". Karena kedua belah pihak (exchangee and children) sepertinya ingin berkomunikasi, akhirnya gw bertindak sebagai mediator. hahah ini kocak.
gw: eh eh udah belajar bahasa inggris belom di sekolah?
anak-anak: aku udah aku udah
gw: coba tanya tuh bulenya
anak-anak: hi how are you?
exchangee: i'm fine thanks
anak-anak: mbak mbak, kalo mau tanya nama gimana?
gw: what is your name. gitu
anak-anak: what is your name?
exchangee: nama saya Bettina (hahaha dia malah jawab dalam bahasa)
anak-anak: mbak mbak mereka dateng dari mana?
gw: tanya dong. gini gini, where do you come from? bisa ga?
anak-anak: wer du su kom fom?
gw: bukan bukan. wer du yu kom from?
anak-anak: was wes wos was wes wos ga jelas
...
anak-anak: where do you come from? (finnaly)
exchangee: saya datang dari Jerman (and again, they answer in Bahasa -_- )

dan akhirnya mereka ketawa-ketawa karena saling tidak mengerti. hahaha.
Anak-anak itu dibesarkan dalam kondisi yang agak berbeda dari kita. Mereka ga bisa minta dipeluk sama Ibu, ketika mereka nangis karena jatuh. Mereka ga bisa minta digendong sama Ayah ketika mereka capek berjalan. Kalau di sebuah keluarga, orang tua pasti berharap anaknya bisa jadi A/B/C pokoknya segala yang terbaik, termasuk di keluarga gw. Tapi bukan berarti mereka (anak-anak tersebut) ga membawa harapan di diri mereka. 
They were born for any reason too. a worth reason :)
ah udah ah. post yang terlalu panjang di pagi hari. haha.





No comments: